Debat Perdana Capres Amerika Serikat, Trump Manfaatkan Kesalahan Biden
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Debat perdana calon presiden dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) resmi digelar pada Kamis (27/6/2024) waktu setempat dan Jumat (28/6/2024) pagi.
Presiden Joe Biden menunjukan kelemahan dalam debat pertama calon presiden AS. Penampilan ini berisiko memperburuk kekhawatiran mengenai usianya dan kemampuannya untuk mengalahkan Donald Trump dari Partai Republik.
Advertisement
Biden berhenti sejenak dan tampak terdiam selama menjawab pertanyaan tentang aborsi dan membuat kesalahan dalam jawaban lainnya. Dia salah menyebut angka seperti jumlah pekerjaan yang tercipta di bawah pemerintahannya dan batas biaya obat-obatan yang diterapkan.
Biden mengatakan 15.000 pekerjaan tercipta selama masa kepresidenannya, bukan 15 juta. Kemudian, dikatakan bahwa beberapa warga lanjut usia kini memiliki batasan tahunan sebesar US$200 untuk harga obat-obatan, bukan US$2.000.
Selain itu, Biden juga secara keliru mengatakan bahwa beberapa warga Amerika yang kaya adalah triliuner.
Penampilan yang ‘goyah’ ini mengancam kampanye Biden, memicu serangan dari Republik bahwa pada usia 81 tahun, presiden tertua dalam sejarah AS ini tidak layak untuk menjabat selama empat tahun lagi.
Trump kemudian memanfaatkan kesalahan Biden, menyerang lawannya selama pertukaran mengenai imigrasi.
BACA JUGA: KPU Klaim Sistem Pemilu Indonesia Lebih Baik dari AS, Berikut Penjelasannya
“Saya benar-benar tidak tahu apa yang dia katakan mengenai hal ini, dan saya rasa dia juga tidak tahu apa yang dia katakan,” jelas Trump, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (28/6/2024).
Adapun, dalam minggu-minggu menjelang debat, Partai Republik menyerang Biden dengan serangan seputar kebugarannya, dengan menyoroti video yang memperlihatkan momen di mana presiden tampak menunjukkan tanda-tanda usia atau ketidakstabilan.
Gedung Putih menolak hal tersebut, mengklaim bahwa video-video itu telah diedit dan tidak memiliki konteks yang tepat, tetapi dampaknya telah menyoroti salah satu tantangan terbesar Biden di mata pemilih.
Selain soal kekhawatiran usia Biden, Trump yang berusia 78 tahun berisiko mengasingkan pemilih independen dengan beberapa retorika pedas yang ditujukan pada basis pendukungnya dan penolakannya untuk menerima hasil pemilihan, yang terwujud selama masa kepresidenannya dengan pendukungnya menyerang Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Debat ini juga menjadi momen penting dalam persaingan keduanya. Jajak pendapat menunjukkan Biden dan Trump berada dalam persaingan ketat, disertai dengan peringkat persetujuan yang rendah. Mereka berjuang untuk memenangkan sekelompok besar pemilih yang tidak menyukai kedua kandidat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Tingkatkan Respons Penanganan Korban, Dispar DIY dan RSA UGM Latih 70 Pengelola Wisata Air
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Transfer Tahanan Mary Jane, Menteri Supratman Sebut Prabowo Sudah Berikan Lampu Hijau
- Dugaan Politik Uang di Sleman, Pakar Hukum Minta Bawaslu Bertindak
- Kasus Korupsi Proyek Jalur Kereta Api, Negara Rugi Rp562,51 Miliar
- Tersangka Judi Online Komdigi Dituding Keluarga Megawati, Begini Klarifikasi dari PDIP
- Kementerian Perhubungan Mulai Mengecek Kelaikan Penerbangan Menjelang Natal dan Tahun Baru
- Kementerian BUMN Targetkan Kenaikan Deviden BUMN di Tahun 2025 Sebesar Rp90 Triliun
- Belasan Terdakwa Pungli Rutan KPK Dituntut hingga Enam Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement